Minggu, 20 Februari 2011

Opini

PROPOSAL PROJECT PEMBINAAN MENTAL LEWAT PROGRAM: BABY SITTER PLUS
Oleh: Mohamad Suandi

I. LATAR BELAKANG
Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa di Indonesia khsusnya di Jakarta, para orang tua baik Ibu atau pun Ayah sibuk bekerja. Ini menyebabkan terbengkalainya pengurusan anak,baik dari segi pendidikan,perhatian, dan pertemuan antara orang tua dan anak. Kondisi seperti ini dapat memicu banyak masalah antara lain: menumbuhkan sikap delekuensi pada anak-anak balita.
Dalam kondisi seperti inilah muncul banyak lembaga maupun yayasan yang menawarkan jasa dalam pengursan anak baik yang dititipkan maupun pemakai jasa Baby sitter. Akan tetapi hadirnya penawaran jasa-jasa yang bergerak di bidang pengurusan anak balita jauh dari maksimal bahkan cenderung lebih buruk dari keinginan yang diharapkan. Kenapa? Itu dikarenakan pada para perawat balita dan lembaga yang menyelengarakan penitipan anak balita bekerja hanya berorintasikan pada uang semata tanpa memikirkan aspek psikologi anak balita si terdidik.
Dalam kondisi demikian dibutuhkan oleh lapisan masyarakat lembaga yang amanah yang melakukan pekerjaan merawat balita tidak hanya berorientasikan uang semata. Dari kasus inilah muncul gagasan untuk menghadirkan program baby sitter plus yaitu jasa penitipan balita yang tidak hanya berorientasikan hanya kepada uang semata akan tetapi jasa penitipan ini juga berorientasi untuk menyelamatkan generasi bangsa yang mendatang, juga dalam program ini akan memasukan unsur dakwah yang selama ini belum tersentuh pada target perumahan dengan memberdayakan para wanita alumnus pondok pesantren tradisional yang notabene tidak memiliki peluang untuk berdakwah dan hanya menungu untuk dilamar,inilah alasan kenapa pengembang konsep ini memilih para alumnus pesantren tradisional.
Mengingat belum banyaknya jasa pengurusan balita yang seperti ini,bahkan cenderung belum ada dan belum tersosialisasikan dengan maksimal,maka diperlukan terobosan baru agar jasa pengurusan balita bisa lebih efektif dalam fungsinya – bukan hanya sekedar pencari uang semata akan tetapi sebagai pembinaan mental dan moral generasi penerus anak bangsa. Jasa pengurusan balita perlu dikelola secara professional dengan melibatkan sejumlah instalasi yang terkait, adanya pelatihan dan penempatan yang baik yang mengacu pada kompetisi mutu,sarana dan prasarana yang memadai,dan dilengkapi dengan pelatihan-pelathan,dari pelatihan mengasuh anak sampai pelatihan menangani kegiatan rumah tangga,sehingga mampu menjawab kehawatiran para orang tua pada para baby sitter. Usaha ke arah terwujudnya program ini memerlukan banyak keterlibatan dan partisipasi dari bamyak kalangan. Terutama dalam pembangunan sarana dan prasarana sehingga mempercepat terlaksana dan terwujudnya program ini.


II. VISI
Membangun Sumber Daya Manusia yang Bermanfaat bagi Umat, Bangsa dan Negara


III. MISI
1. Mencetak umat (generasi mendatang) yang memilikikomitmen dan profesionalitas
2. Menciptakan umat (generasi mendatang) yang mampu berperan aktif dalam menjawab kebutuhan umat, bangsa,dan Negara
3. Membangun umat (generasi mendatang) yang toleran dan inklusif.

IV. STRATEGI
1. Memberikan pelayanan jasa pengasuhan dan pendidikan agama dengan system pendidikan yang seperti diberikan oleh orang tua sendiri dibantu dengan sarana dan prasarana yang memadai
2. Menyelengarakan pelatihan sebagai wahana pengembangan sumberdaya yang ada
3. Membangun kerjasama lintas instalasi,etnis,kultur,organisasi,dan sektoral
4. Menguatkan kemampuan berkomunikasi melalui media

V. SASARAN
Masyarakat Jakarta khususnya,dan warga Negara Indonesia pada umumnya tanpa membedakan kultur, etnis, dan organisasi. Mereka dikelompokan melalui tingkat usia dan pemahaman antara lain:
a. Anak Balita usia 1-5 tahun
b. Anak menjelang remaja 5-10 tahun
c.
VI. PROGRAM KERJA


1. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

a. Menyelengarakan sertifikasi kepada para pemberi jasa
b. Mengadakan diskusi tentang masalah-masalah penanganan anak
c. Menyelengarakan pelatihan-pelatihan antara lain:

- Bahasa Arab dan Inggris
- Komputer
- Kepemimpinan
- Wirausaha
- Pengunaan alat-alat elektronik rumah tangga
d. Mengadakan seminar penanganan dalam mendidik anak
e. Mengadakan workshop
f. Mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja para petugas pemberi jasa

2. Bidang Umum dan Administrasi

a. Membuat Angaran Dasar (AD) dan Angaran Rumah Tangga (ART)
b. Membuat system administrasi dan peruratan
c. Membuat aturan tentang ketertiban perkantoran

VII. STRUKTUR KEPENGURUSAN
1. Dewan Pembina
2. Direktur
3. Manajer Pengembangan SDM
4. Manajer Umum dan Administrasi
5. Manajer Keuangan
6. Manajer Personalia
7. Manajer Publik Relation dan Penempatan Kerja

VIII. POTENSI YANG DIMILIKI

1. Gedung Sekretariat yang memadai. Dengan rencana gedung dua lantai yang dilengkapi dengan ruang kantor dan aula untuk kegiatan seminar, pelatihan,dan workshop,merupakan fasilitas yang cukup kondusif
2. Tenaga pengurus balita yang bersertifikat dan sudah tidak diragukan lagi dalam masalah mengasuh anak, serta dukungan dari trainer dari luar, khususnya yang berhubungan dengan pelatihan-pelatihan, disamping mendatangkan para pakar dalam program seminar
3. Manajemen baby sitter plus ini akan dikelola secara professional dengan berpegang pada system yang modern sehingga dapat dipertanggung jawabkan dihadapan public



IX. ANGGARAN BIAYA

Angaran biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan program baby sitter plus sebanyak Rp. 318.350.000 (Tigaratus delapan belas juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah).


X. SUMBER BIAYA
Sumber biaya pelaksanaan program
1. Donator dan Swadaya
2. Instasi pemerintah maupun Swasta
3. Sumber-sumber halal lainya

XI. PENUTUP
Demikian proposal yang kami buat, untuk mengajak seluruh masyarakat ikut berpartisipasi dalam pembangunan mental, moral, spiritual,dan intelektual masyarakat dan generasi masa depan. Semoga proposal ini menjadi media bagi kita untuk menguatkan intensitas amal shaleh dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa,Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar